Berburu Informasi TK Seputaran Ciputat-Pamulang (2)

Halo, Assalamualaikum,, mau melanjutkan tulisan sebelumnya ni..

Sebetulnya, dari keempat sekolah yang direview sebelumnya, saya sudah jatuh cinta dengan kawakibi. Tapii,, seminggu setelah mencari info terkait biaya-biaya dan gambaran kegiatannya dan memutuskan ingin survei dan mendaftar, kami mendapati kenyataan bahwa.. KAWAKIBI FULL BOOK!! emang deh ya sekarang ini dari TK aja udah ada top favenya gitu jadi harus dulu-duluan.

Setelah hilang harapan mendaftar ke Kawakibi, kami kembali mencari-cari perbandingan ke TK lainnya. Oyaa, ada sedikit update tentang trial class Al Zahra juga, cekidot ya..

Trial Class Al Zahra

Kamis, tanggal 11 November 2021 ini Salim akhirnya mendapat kesempatan trial class untuk pertama kalinya di Al Zahra. Dalam trial class ini anak-anak diajak membuat kerajinan tangan dan bermain di luar kelas. Terus, gimana kesannya? Salim kaget sepertinya. Dia yang tidak biasa langsung bergabung dengan keramaian tiba-tiba berkumpul dengan banyak teman sebaya yang belum saling mengenal, dengan suasana ramai dan Guru-guru yang ceria dan ramai namun tidak dia kenali. Anak dengan tipe seperti Salim yang suka mengobservasi hanya diam saja memperhatikan tanpa merespon permainan. Jauh berbeda dengan tingkahnya di rumah yang aktif dan ekspresif. Meskipun saat perjalanan pulang kami tanya “salim suka ga tadi di sekolah?” dia menjawab suka, seru katanya, tapi ada sisi kami yang merasa ada kurang pas dengan karakter salim. Mungkin karena waktunya terbatas jadi guru yang melaksanakan trial hanya fokus pada kegiatannya dan tidak sempat “menyentuh” personal masing-masing anak.

Indonesia Playschool

Lokasinya paling dekat ni dari rumah.. tepatnya di kompleks Nusa Indah (https://goo.gl/maps/omqzv5HjA9tpYFuT6)

Menurut review-review dari blog lain, sekolah ini di bawah yayasan kak Seto. Cabangnya banyak juga di daerah Jabodetabek ini. Konsep sekolahnya toleransi dan kebhinekaan (kok jadi kayak kata-katanya Bu Meg….. (tiba-tiba ilang sinyal)

Kami berkesempatan datang untuk survei di hari Sabtu, saat tidak ada kegiatan belajar. Di sana kami bertemu dengan Bu Lis, kepala sekolah yang merangkap pengurus harian di sana. Sekolahnya berbentuk rumah, permainan outdoor ada di halaman depan dan halaman samping-belakang. Bu Lis sangat sabar, sampai menemani Salim bermain di perosotan dan bermain balok. Rasanya seperti bermain bersama nenek, suasananya kekeluargaan sekali. TK ini mengingatkan saya dengan TK di jaman kanak-kanak saya..(tetiba nostalgia..)

Rincian biayanya sebagai berikut :

Secara biaya sangat terjangkau. Namun sepertinya sampai saat ini masih sedikit pendaftar barunya, jadi belum ada trial class. Bahasa pengantarnya Indonesia, karena sepertinya memang konsep yang dibawa oleh sekolah ini adalah kenusantaraan.

Sekolah Citra Matahari

Sekolah ini juga dekat dari Rumah, lokasinya di sini (https://g.page/citra-matahari-islamic-school?share). Sekolah ini meliputi TK dan SD. Gedungnya lumayan luas sih, benar-benar berbentuk sekolah, hehe.. Di area dalam gedung ada lapangan yang cukup luas dengan alat bermain perosotan dan ayunan. Jam Pembelajaran selama PPKM ini dari pukul 07.30-10.30. Belajar di sekolah di hari Senin-Kamis, sedangkan hari Jumat belajar dari Rumah.

Dari hasil diskusi dengan bunda-bunda pengajar di sana, konsep yang ingin dibangun untuk anak-anak adalah karakter. Pembiasaan adab sehari-hari pada anak. Untuk yang suka dengan konsep pendidikan keislaman sejak dini, sekolah di sini sudah membiasakan anak-anak sholat dhuha setiap hari, menghafal surat-surat pendek, doa dan hadist. Apakah diberi target tertentu? iya, namun menurut saya masih sangat wajar untuk ukuran anak balita yang masih lebih senang bermain.

Surprisingly..(ala-ala jaksel buun), salim betah bermain naik-naik tangga dan perosotan sendiri di sana. Padahal di sekolah-sekolah sebelumnya dia ketakutan dan benar-benar tidak mau dilepas bermain sendiri. Terus biayanya berapa? ini rinciannya :

Berita baiknya buibuu.. sampai bulan desember ini ada promo free uang pangkal. Lumayan dong yaa diskon Rp5Juta. Oya, uang kegiatan itu kenapa ada temporary-nya ya? Ternyata karena selama PPKM ini kemungkinan belum boleh ada kegiatan field trip dll, jadi kegiatan masih dilakukan di dalam sekolah dengan mengundang tamu-tamu pengajar spesial gitu. Untuk nominal normalnya kurang lebih Rp1,3 Juta. Ada trial class ga ya? menurut info yang kami dapat, bulan desember ini akan ada open school secara virtual dan trial class.

Okeee.. demikian hasil pencarian sementara calon sekolah Salim. beberapa sudah masuk kandidat untuk dipilih, tinggal meyakinkan diri dan Bismillah,, salim mau jadi anak sekolaaaah. Insyaallah.

Berburu Informasi TK Seputaran Ciputat-Pamulang

Halo,, Assalamualaikum,,

Sudah lama yaa dari terakhir menulis di sini. Pun tulisan terakhir cuma berupa omelan khas emak-emak, hehe..

Menjelang akhir 2021 nih, hampir 2 tahun sejak negara api corona menyerang bumi. Ga berasa, saya yang dulu begajulan ini sekarang udah punya anak, 2 anak pula. Dan ga berasa juga tahun depan anak pertama saya udah 4 tahun. Artinya sudah waktunya daftar sekolah (kok kamu cepet banget gedenya sih naak.. masih pengen unyel-unyel nii)

Ok, biar ga kepanjangan intronya, langsung aja ya. Ceritanya saya sedang berburu sekolah TK untuk Salim. Tentunya, ada beberapa kriteria yang ingin saya cari untuk sekolah anak saya. Misalnya, jarak yang ga terlalu jauh supaya anak ga terlalu capek dan ga kapok berangkat sekolah. Kemudian, sekolah yang punya konsep asik. Maksudnya kalau dulu jaman saya TK, TK itu “cuma” main dan nyanyi, di kelas main puzzle, di luar main perosotan dan kawan-kawannya. TK sekarang udah jauh beda, ada nilai-nilai plus yang ditawarkan. Tapi,, kembali lagi ke pilihan, kebutuhan dan kenyamanan anak yaa. Terakhir, yang paling penting, biayanya masih masuk budget. Nanti dompet emak menjerit nak kalau baru TK udah mengurasnya sampe kosong 😀

Beberapa TK masuk dalam list saya dan suami. tapi baru sedikit yang disurvei dan dipelajari. Mudah-mudahan sempet diupdate terus di sini. Langsung aja ya saya ulas masing-masing :

Sekolah Al Zahra Indonesia

Lokasi di kompleks Vila Dago Pamulang (https://goo.gl/maps/uviVFVfkegHTjn6aA). Sekolah ini lengkap dari level TK sampai SMA dalam 1 kompleks persekolahan.

Saya belum survei langsung ke lokasi sih untuk sekolah ini, baru dapat pricelistnya aja. Berikut ini biaya TK Al Zahra untuk tahun ajaran 2022/2023 :

Ada promo ni, buibuu, untuk pelunasan sampai bulan Desember 2021 dapat potongan Rp1 Juta.Ibu-ibu suka diskon kaan? sama dong, hehe.. (apaan sih bii)

Setiap akhir bulan diadakan free trial untuk yang tertarik mendaftar. Tapi sayangnya saya terlambat cari info, jadi kelewat trialnya yang Bulan Oktober. Jadi, saya nunggu trial November untuk review lebih lanjut yaa.

Sekolah Islam Terpadu Al-Lauzah

Lokasinya di JL. Palapa (https://goo.gl/maps/Wep3x2oRrqr9GwWE6). Ini juga tipe sekolah yang lengkap, bahkan dari level daycare sampe SMA ada.

Sebetulnya ada open day di tanggal 30 Oktober kemarin, tapi karena ada agenda lain, jadi kami ga bisa hadir. Yang agak “menyebalkan”, mereka hanya mempublish info biayanya di acara open day tersebut. Sebetulnya secara jarak sekolah ini oke sih, paling dekat dari rumah. Tapi saya keburu “males” update untuk nyari info biayanya dan reviewnya. kalau ada info boleh lho dibisikin atau dishare di comment.

Sekolah Karakter Identik

Agak jauhan dari kedua sekolah sebelumnya, sekolah ini lokasinya di daerah Ciater. Ini lokasinya (https://goo.gl/maps/jbbqid3awRexK4Zh6)

Sekolah ini levelnya dari TK sampai SMP. Areanya cukup luas, bagian depan untuk area TK, dan belakangnya untuk SD. Area SMP agak jauh di samping (penjelasannya ga membantu yaa, karena ga ada ilustrasi areanya juga, maafkan).

Area Outdoornya cukup luas jadi anak-anak bisa bermain dengan leluasa. Untuk TK ada tempat bermain outdoor dan indoor. Sekilas dari hasil survei kami, pendekatan terhadap anak-anaknya sangat personal. guru hafal semua nama anak dan menyapa anak duluan saat bertemu. Saat saya membuka obrolan dengan seorang guru, bahwa saya tau sekolah ini karena anak tetangga kami yang dulunya sekolah disana, bu Guru ini langsung mengenali dan bercerita karakter positif si anak. Dan memang itulah yang kami kenal dari si anak, si pecinta buku ensiklopedi yang jago bahasa inggris.

Saat salim mencoba mainan di area sekolah, Bu Guru melihat dan sekilas menilai anak kami. Dan memang tepat, Salim ini masih agak bermasalah dalam hal motorik kasarnya. Masih selalu khawatir dengan ketinggian, belum berani naik perosotan sendiri dan ayunan sendiri. Ah, ini memang kesalahan kami orangtuanya sih yang masih sering alpa dalam pengasuhan dengan dalih sibuk bekerja. Panjang ceritanya kalo ini. skip skip..

Langsung saja informasi biayanya yaa daripada kepanjangan.

ada promo ga buibuu? ternyata tidak. hehe tapi untuk biayanya masih kompetitif sih ya. Untuk surveinya, baiknya janjian dulu dengan contact person yang tercantum di webnya ya, supaya kita bisa diarahkan juga waktu yang baik untuk survei.

sekalian simpen flyer PPDBnya di sini deh :

Kawakibi School

Sekolah ini yang paling bikin saya ingin segera survei, tapi karena kesibukan kantor belum terlaksana. Founder sekolah ini adalah mantan pengajar di ICM. Siapa sih yang ga kenal ICM, sekolah hits di tangsel? hehe

Lokasinya ga jauh dari Sekolah Karakter Identik, ini lokasinya : https://goo.gl/maps/4D6pKPcn5gDg6e4g7

Kenapa saya tertarik sama sekolah ini? presentasi sekolahnya cakep banget, dan dari situ keliatannya metode pembelajarannya fun dan humanis juga. Kalau penasaran boleh intip IGnya, disana postingannya cukup menggambarkan visi misi sekolah ini.

Tapi karena belum survei langsung, saya ga mau mereview dulu ya, yang penting dapat info dulu biayanya. Silakan.

Ada diskon ga buibuu? ga ada sih, tapi kalau kita memilih untuk sekolah daring 3 kali seminggu, SPPnya jadi Rp1,2 Juta saja.

Review lanjut insyaallah setelah survei yaa..

Baiklaah, kiranya sekian dulu hasil berburu sampai saat ini. Kalau ada rekomendasi tk-tk sekitar bole lhoo dishare di comment.

Emak Sedang Kesal

Saat lo berusaha menanamkan disiplin, nilai-nilai baik, konsistensi kepada anak, tapi dengan seenaknya dipatahkan dan Lo dibuat tidak memiliki power di depan anak..

Itulah kenapa terkadang lebih memilih mengambil pelarian ke pekerjaan, karena di sana lo lebih dihargai dan diapresiasi atas hal yang lo kerjakan. Dan ada yang menganggap lo berharga setelah berusaha yang terbaik yang lo bisa, tanpa komentar-komentar yang ga perlu.

Ga Ada Merk

Seperti nama blog ini, ya isinya tentang lintasan pikiran yang kadang seliweran di otak seorang Ebii..

Tentang…. Tentang saya yang ga ngerti merk-merk terkenal, barang-barang branded, yang ga ngerti kenapa sepotong pakaian bisa berharga berkali-kali lipat kalau sudah ditempeli dengan brand tertentu. Padahal kalau melihat proses pembuatan, sok-sokan analisis total cost of ownership (ngomong apaan sih Ebii), variabel dalam pembuatan sepotong pakaian adalah bahan, jahitan, dan model pakaian. Baiklah, kalau tentang bahan pakaian, mungkin memang bervariasi, dari yang biasa sampe premium. Tetapi ga masuk akal juga kalau itu yang menjadi hal utama pembentuk harga yang menjadikan berkali-kali lipatnya. Faktor Jahitan juga. Jangan dibandingkan dengan produk hasil konveksi massal ya. Tapi dengan perbandingan kalau kita bikin baju sendiri, ke penjahit yang sudah pengalaman misalnya. Tentang Model.. .itu sih selera ya. Tapi menurut penglihatan jadul dan kuno saya, model pakaian branded juga ga wow wow amat.. bukan yang bisa bikin seseorang jadi terlihat lebih cantik atau ganteng. Kecuali kalau ukuran ganteng dan cantik itu udah bergeser ke brand yang tertempel di pakaian mereka. Hehehe..

Sepertinya sih karena faktor Saya yang buta merk. Maklum, sebagai anak dari Ibu dan Bapak yang kalau beli baju carinya di pasar, ga pernah dikenalin hal-hal kayak gitu dari kecil. Walaupun sekarang, yang ceritanya udah punya penghasilan sendiri juga tetep aja ga pengen beli-beli barang branded. Malahan sekarang kecenderungannya lebih suka barang-barang kerajinan handmade, brand lokal, atau justru nonbrand. Bersyukur juga dengan kejadulan dan kekunoan ini, jadi ga perlu ngabisin banyak uang buat barang-barang korban laper mata.. (tetep yaa,,wanita,,matanya cepet laper..).

Sejauh ini memang suka sama buatan lokal karena kualitas dan modelnya bagus sih.. misalnya sepatu buatan DÁrcadia Treasure: pengrajin sepatu di Bogor, Tas yang ada merknya paling banter merk Elizabeth, karena terbukti awet waktu punya tas sekolah dari kelas 1 sampe 5 SD. Ganti tas karena udah mbladus, walopun jahitannya masih kokoh semua. Sisanya buatan ethnica batik and bag, pengrajin dari Yogya. Sekarang lagi seneng-senengnya buka web qlapa.com yang jual barang-barang kerajinan lokal. Apalagi? Baju? sebagian besar beli online di berrybenka atau hijabenka. Itu juga cari diskonan.. :p

Saya ga menganggap kekunoan ini sebagai kelebihan kok.. jangan sampe memicu womans war ya..hihi.. Saya kadang window shopping dan nemu barang-barang cakep bermerk itu.. tapi waktu membandingkan barang lokal yang fungsinya sama, fiturnya sama, eh kok yang produk lokal modelnya lebih cakep (hmm,,ini masalah selera juga sih). Akibatnya saya pasti lebih jatuh cinta sama si lokal. Karena..selain buta merk, saya juga buta mode, Saudara-Saudara! sehingga ga ngerti kenapa tas longchamp itu banyak peminatnya walaupun modelnya “gitu doang” menurut versi saya si kuno ini. Atau yang menganggap tas yang motif segitiga-segitiga kayak ubin itu (apa ya merknya,,ga inget..boleh kasitau saya? penasaran nih..) keren sehingga banyak sekali yang bikin KWnya.

Kesimpulannya.. ga heran juga sih kalau selera saya juga manusia lokal..(colek Uda..hehehehe). Ga nyambung kesimpulannya? sambung-sambungin aja deh,,bingung nulisnya kalau bikin kesimpulan baru..

*yang merknya kesebut di tulisan ini, saya ga bermaksud promosi loh..

 

 

JNE..oh JNE..

Judulnya kayak sinetron jadul.. *apasi bii..

Jadi ceritanya, H- berapa saya menikah,,#uhuk, saya dibuat keseeel sama layanan jasa pengiriman yang namanya JNE. Undangan yang saya kirim untuk calon suami saya, sampai tulisan ini dibuat, belum juga sampai, akibatnyaaaa belum bisa didistribusikan kepada para undangan pihak lelaki. *facepalm. Kata Customer Servicenya, akan dilakukan investigasi. Entah hasilnya gimana..

Daripada saya ngedumel, dan jadi jerawat, mending saya tulis, semoga jadi pembelajaran buat siapa aja yang kebetulan mampir ke blog ini, syukur-syukur dibaca sama yang empunya JNE..ckck..ngayal..

Kronologis lengkapnya gini lho..

08.10.2016 — si ebii dengan si skutik dateng ke kantor JNE pusat di Soekarno Hatta Bandung, dilayani sama mas-mas namanya Ridwan Adi Santika. Eh,,simas saking cepetnya ngetik resi, no.telp penerima salah tulis. ya udah saya koreksi lah.. dan..sama simasnya dikoreksi manual, doi pinjem pulpen tu ke temennya, trus diurek-urek resi yang bagian ditempel di si paket..ngebenerin no.telpnya.. Dalem hati mikir, kok ga direvisi di sistemnya sih..tapi ga keluar tu kata-kata ke si masnya.. posititf thinking, kurirnya kalau ngehubungi ke no.resi ga bisa, kan liat di bagian label yang saya tempel di paket kan..harusnya..

10.10.2016 (tanggal cantik,,#gapenting) — Uda Ary nanya, kenapa ya kok paketnya belum sampe. padahal biasanya JNE dari Bandung ke Jakarta cuma 2 hari udah sampe. Ya udah saya cek lah di webnya.. dan muncul status sejak tanggal 09.10.2016 pukul 03.26 paket sudah tiba di inbound station (Jakarta, Lebak Bulus). Masih positif thinking, mungkin menunggu pengiriman yang lagi peak di tanggal sale olshop2.. (ketauan tukang belanja di olshop).

20161010_192233.jpg

Status per tanggal 10 Oktober 2016

11.10.2016 — Paket belum juga berubah status, saya kirimlah e-mail ke CSnya JNE..kenapa kok dia masi jomblo #plaaaakkk. Maksudnya kenapa si paket ga berubah status sejak tanggal 9 Oktober gitu.. Ga dibales.. #nangis di pojokan

12.10.2016 — Eh kok saya cek status paket saya ga ditemukan yaaa.. jadi agak-agak panik lah.. ya sudah sorenya saya telfon langsung aja ke CSnya.. Dijawab katanya mungkin ada sedikit kendala di inbound station itu, harusnya paling lambat per 11 Oktober sudah sampai di tempat tujuan. Ok mas, tolong diatur ya pengirimannya. Masi positif thinking, palingan besok sampai..

13.10.2016 — Uda nanyain lagi..kenapa belum sampai paketnya.. jadi rada sensi kan..mana pake bumbu-bumbu berantem segala..#curcol.. ya udah saya telfon lagi lah malem-malem ke CSnya,,setelah menunggu sekian menit karena selalu diselingi kalimat “maaf, customer service kami sedang melayani pelanggan lain, mohon menunggu.”, akhirnya nyambung. Kali ini saya agak keras ngomong ke mas CSnya, dan dia menjanjikan hari ini dilakukan pengiriman. Yakin lo mas, udah malem loh, emang kurirnya ga takut dikeroyok setan, mana malem jumat pula.. #abaikan. Yaudah saya oke aja. ditunggu yaa..

14.10.2016 — Uda laporan, belum juga nyampe paketnya. dia juga udah e-mail CSnya dan ga dibales, telfonnya juga antri, jadi ga sabar nunggu. ya udah saya cek dulu statusnya si resi. Eh, eh,,kok berubah.. katanya udah delivered dengan penerima IJUN per 13.10.2016 pukul 22.00. Siapa IJUN? apakah selama ini calon suamiku bernama Ary Sudjiwo Ijun, ataukah kalau malam dia berganti menjadi IJUN? #abaikan lagi. Mulai curiga ada apa ini.. Ya udah saya telfon lagi tu CS JNE, diterima sama mbak mbak kali ini.. Saya ceritain lah kronologisnya, kenapa statusnya delivered sedangkan penerima belum sama sekali dihubungi dan menerima paket itu. Dijawab bahwa akan dikirim ulang per hari ini. konfirmasi alamat lagi, no.telf lagi, isi paket lagi..dan masiii aja salah, padahal dari awal saya kirim, telfon CS pertama, kedua, selalu dikonfirmasi no.telp penerima, dan saya minta koreksi karena salah. Kali ini saya minta kalau kirim pastikan yang terima adalah Ary Sudjiwo,  telfon dulu ke no.telp penerima. Dan please mbak, ini ketiga kalinya saya telfon untuk nomor resi yang sama, keluhan sama, dan koreksi yang sama..why..why..

JNE.png

Status per tanggal 14.10.2016

Sebelum saya nulis ini juga saya telfon lagi CS JNE untuk keempat kalinya.. dan dengan polosnya si Masnya jawab di sini statusnya udah delivered dengan penerima IJUN. IJUN lagii…udah dibilangin tadi pagi bahwa si paket belum keterima padahal statusnya delivered,,eh kok masi kekeuh diterima sama IJUN. Kembali dikonfirmasi nama penerima, alamat,,dan,,nomor telepon, dimana masih salah dia sebutin. Jadi koreksi saya dari kemarin-kemarin ga dicatet ya? dia bilang kurirnya mengalami kesulitan karena alamatnya kurang lengkap. Dan mungkin karena nomor telf.nya salah. Laaah, emang kalau ga bisa ngehubungi nomor yang ada di resi, ga liat nomor yang ditulis di label paketnya apa? Kurirnya dengan seenaknya ngirim ke entah siapa itu si IJUN tanpa memastikan kebenaran penerima dan alamat? kali ini udah susah bicara dengan nada biasa, si masnya bilang akan dilakukan investigasi, dan paling lambat besok akan ada progres. Diplomatis. Dan kayanya Uda juga udah kesel, dia telfon lagi CSnya, dan katanya kendala itu karena salah kasih nomor telefon. Jadi salah gue, salah temen-temen gue? Man,,dari awal saya kirim paket saya udah koreksi mas-mas, mbak-mbak..situ yang kagak ngerecord complain saya..

Ok then, mari kita tunggu perkembangan selanjutnya. Besok apakah benar akan dikirim? Kutunggu janjimu wahai JNE..

Tulisan ini sesungguhnya ga bermaksud menjatuhkan siapa-siapa atau membuka aib pihak lain di publik. Hanya mencegah si penulis memendam kekesalan yang akibatnya bisa jadi jerawat. Maklum memang lebih bisa berekspresi lewat tulisan. Kan berabe kalau nanti pas hari H malahan jerawatan karena memendam kekesalan, hehehe..peace..

12 years old Miawth

Why I always love to ride my (12 years) old bike..

Kenapa masih aja bertahan dengan miawth yang udah masuk usia ABG ini,hehe..

Simpel saja, karena saat menggunakannya, saya akan ingat bahwa Bapak selalu mensupport saya. Seperti sejak awal membelikan miawth, kemudian mengajarkan berkendara hingga membiarkan saya jatuh berkali-kali selama proses belajar itu, dan hingga sekarang Miawth setia menemani saya merantau (aiih merantau..) ke BSD, dan sekarang ke Indramayu. Ada kasih sayang Bapak di sana,,yang menitipkan miawth kepada saya

Mungkin saat nanti pun, jika telah ada kendaraan lain yang menjadi partner saya berkendara, Miawth akan tetap di sini..menjadi yang pertama dan selalu berarti..(uhuk uhuk..)

 

Udah, itu aja kok.. pemanasan karena udah lamaaaa banget ga nulis. Biar Blognya ga berdebu..(sambil sapu-sapu..)

For Her Sake

Tulisan lama, di suatu hari di bulan Juli 2011…

Ibu. Lagi. Tulisan tentang IBU.

Yah, menurut saya tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Jika saya memikirkan sesuatu yang berhasil saya capai sampai saat ini, kadang terasa sekali bahwa hal itu bukan karena kompetensi saya, bukan karena saya sangat hebat dan mampu melakukan apa saja. Tapi lebih karena di belakang saya ada seorang Ibu yang tidak pernah lelah untuk mendoakan saya. Yang malam-malamnya, jauh sebelum saya bangun sudah ada di atas sajadah untuk bermunajat pada Tuhan, yang saya yakin hampir semua doanya bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk anak-anaknya.

Begitupun untuk pencapaian saya saat ini. Hari ini adalah beberapa hari menjelang keberangkatan saya (insya Allah) untuk menjalani pendidikan di salah satu BUMN, dan saya masih selalu percaya, bahwa bukan karena kompetensi saya dan doa saya, saya berhasil melalui semua tahap proses seleksi itu, tapi lebih karena Tuhan mendengar doa Ibu.

Saya masih ingat di masa-masa seleksi, dimana saya harus berangkat jam 4 pagi ke travel yang membawa saya ke jakarta untuk mengikuti tes, saya selalu menemukan ibu sudah bangun, ada di atas sajadah beliau. Selalu ada haru setiap meihat beliau, dan mungkin itu juga yang selalu menambah semangat saya untuk melakukan yang terbaik dalam seleksi hari itu. Owh, ya, satu orang lagi yang berhasil membuat saya saat ini ngerasa homesick bahkan sebelum beneran “dikarantina” selama masa pendidikan nanti. kakak saya yang ga jauh beda jasanya mengantar saya pagi buta ke pool travel pake motor. Tuhan benar-benar luar biasa, memilihkan saya keluarga ini, keluarga sederhana yang sangat solid.

“Tuhan, jika ada sesuatu amal yang membuat saya menerima pahala dan karuniaMu, mohon pahala dan karuniaMu yang lebih besar untuk mereka yang saya kasihi, karena dari mereka lah saya belajar sehingga saya bisa melakukan amal tersebut..”

“Giii”, pop up whatsapp muncul di layar ponselku. Dari Sapta. Hampir aku terlompat dari kursiku. Sapta. Sudah 4 bulan sejak dia menghilang.

“Eh, Hai, apa kabar?”, singkat saja jawabanku. Jaim lah, dulu kan dia juga begitu teganya tiba-tiba berkata tidak ingin ada kontak apa-apa lagi denganku. Meskipun sebenarnya dalam pikiranku begitu banyak kata yang ingin disampaikan selain menanyakan kabar, tapi sudahlah. Semua sudah aku simpan, walaupun sesekali muncul sebagai jerawat (apasih Gii..)
“Alhamdulillah baik, Gii. Kamu apa kabar? Eh aku ke Bandung nih minggu depan. Kamu sedang pulang ga? Ketemuan yuk, Sekalian liat si bombi. Udh segede apa dia?”
Wew..kaget juga, tapi aku iya kan saja. Lagian pas aku sedang pulang ke Bandung juga sih.
“Gii, maafin aku ya..”, katanya setelah basa-basi ga penting untuk memulai obrolan di ruang tunggu stasiun saat kami bertemu. Ya, Aku menawarinya untuk menjemput di stasiun. Maklum, katanya dia baru kali ini ke Bandung.

“Maaf untuk apa?”, Agak malas aku dengan kata maaf yang lebih sering tidak menjelaskan apa-apa dan hanya menjadi bumbu pembicaraan.

“Iya, pasti kamu kecewa sama aku karena tiba-tiba menghindar dari kamu. Ga cuma sekali kan Gii aku kayak ginI, aku juga ga ngerti ada apa dengan diriku”.
Aku cuma nyengir. Bingung mau menanggapi apa lagi.
“Makasih ya karena kamu memutuskan untuk bertahan. Aku baca semua pesan kamu selama aku memutuskan kontak kita. Setiap beberapa hari ada pesan baru. Walopun cuma bilang hai, sehat-sehat ya, dan hal-hal ga penting lainnya. Kamu tangguh juga ya. Padahal ga satupun aku bales kan.” Dia tertawa ringan.

Dan aku kehilangan kata-kata. Ya, selama beberapa bulan ini sebenarnya aku merasa konyol karena tetap mengirimkan pesan-pesan kecil untuk dia. Meskipun tidak ada balasan sama sekali, bahkan notifikasi bahwa pesanku dibaca pun tidak ada. Dan hal itu terjadi hingga 4 bulan. Sampai hari ini.

“Kenapa kamu memutuskan untuk bertahan, Gii?”, lanjutnya. Baca lebih lanjut

Birthday Escape

Ceritanya at 29 my age..(gaya vicky prasetyo,, :p) saya menjalankan salah satu target saya di tahun 2015, yaitu explore tanah jawa,,#uhuk.. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah,,KEDIRI. Kenapa kediri? sebenernya sederhana, hanya karena hasil browsing kereta-kereta yang berhenti di stasiun jatibarang dengan jadwal selepas pulang kantor, yang salah satunya adalah kereta brantas tujuan kediri. Rencana awal, bersolo travel saja, tapi ternyata ada teman yang berbaik hati mau nemenin.. *ihiiiiy..

Maunya sih, nulis cerita seperti para travel blogger, yang dilengkapi itinerary, budget, dan foto-foto yang representatif,, tapi apa daya, karena saya newbie dalam urusan jalan-jalan, ya,,hanya beberapa kejadian yang teringat aja yang bisa saya tulis, hehe..

Perjalanan Jatibarang-Kediri pake kereta Brantas, ga terlalu banyak yang bisa diceritain, kecuali sebaiknya pilih kursi yang 2 seat biar lebih nyaman, hehe..yang bikin berkesan sih, ini kali pertama ngelewatin pergantian usia di atas kereta,, #uhuk lagi.

Tiba di Kediri jam 6 pagi, si backpacker cupu ini nyari jalan ke penginepan, pake becak. Kami menginap di Omah Kampoeng, deket Alun-Alun. Penginapan yang seadanya, yang penting bisa check in dari pagi, jadi bisa nyimpen tas dulu. Rencana awal adalah nyari sewa motor, supaya kami bisa muterin kediri dengan lebih leluasa. Tapi ternyata sodara-sodara, di Kediri ini hanya ada 1 tempat penyewaan motor, dan hari itu sudah ga available. Dan dengan bekal nanya sama orang-orang sekitar, akhirnya kami gagal mendapatkan motor, tapi malah mendapatkan pengalaman bolak balik Kediri-Blitar via Bus Kawan Kita..ahahaha,, yang ini ga usah diceritain detailnya deh..

Jadi kesimpulannya, rencana ke kelud, dan ke tempat-tempat lain yang bisa ditempuh dengan motor, gagal.hehe,, Tapiii,, kapan lagi coba bisa ke blitar bolak balik dalam beberapa jam itu,,ahaha,,

Dari Blitar, mampir ke masjid agung Kediri, shalat ashar, terus lanjut foto-foto bentar di alun-alun. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke destinasi utama, yaituuu,, Simpang Lima Gumul, yeeaaah.. #apasiii..

Perjalanan ke sana pake semacam mobil omprengan dari daerah kantor pos kediri. Mobil tujuan Pare dengan ongkos yang cukup murah, hanya Rp 5000 untuk bisa mengunjungi Arc de Triomphe nya Kediri. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit dari alun-alun, termasuk naik becak ke kantor pos tempat berhentinya si mobil. Saya dan partner menghabiskan sore di Monumen Simpang Lima Gumul, yang sore itu rame banget,, mungkin karena hari sabtu ya. Bangunannya masih sangat bersih. Untuk menyeberang dari sisi jalan ke Monumen, tersedia terowongan, karena memang lalu lintas di simpang lima ini cukup ramai. Agak bahaya juga kalau nyeberang langsung. Sebenernya pengen nunjukin foto-fotonya sih.. tapi kok ternyata banyakan foto narsis ya,,jadi malu,, :p Nanti aja deh,,dipilih dulu foto yang layak dipajangnya.

Pulang dari Monumen setelah shalat magrib di masjid terdekat, kali ini menggunakan bus puspa indah sampai alun-alun. Lanjut dengan berburu oleh-oleh khas kediri. Sayangnya,, kami malah ga nyobain makanan-makanan khas Kediri nih,, Semoga lain waktu bisa kesana lagi (hanya buat nyobain makanan? :p)

Yaaap,,begitulah,, 28 Februari 2015 saya, dilalui di Kediri. Benar-benar hanya sehari, karena esoknya kami sudah harus pulang menggunakan kereta Krakatau pukul 09.30 pagi. Memang banyak tempat yang belum dikunjungi sih, dan banyak hal belum berhasil diexplore. Tapi,, perjalanan kali ini benar-benar berkesan,, karena dengan partner perjalanan yang menyenangkan, sepertinya setiap langkah kemana pun menjadi begitu berarti.. hehe.. #hush,,jangan geer kamu..

Tentang Kasih Sayang

Kayaknya sekarang-sekarang saya bikin judulnya agak-agak “berat” ya, hehehe..padahal isinya sih kayak krupuk,,remeh dan ga mengenyangkan kecuali makan sekarung.. (apasi bii..)

Beberapa minggu lalu sempet liat berita yang bikin miris,,tentang anak yang tewas di tangan ayahnya, hanya karena berantem sama kakaknya rebutan baju baru.. rasanya nyesek denger ada kejadian kayak gitu. Ada apa dengan manusia jaman ini, yang begitu mudah tersulut emosinya, yang begitu mudah kehilangan pengendalian diri. Walopun seperti yang aku percaya bahwa tiap orang punya kelainan jiwa pada kadar tertentu,,tapi kok tetep ga habis pikir kalau ada kejadian-kejadian seperti itu.

Dan kemudian jadi teringat diskusi saya dengan Teh Sasa, istrinya Ustadz Aam beberapa minggu sebelumnya, yang ternyata diangkat jadi salah satu bahasan waktu siaran beliau di MGT,,yaaah,,ketauan deh curcol.. :p.

Tentang saya, yang beberapa waktu ke belakang tidak terlalu termotivasi untuk menikah, karena melihat realita-realita hidup berumah tangga yang tidak seindah lagu cinta. Hidup di lingkungan kerja yang kebanyakan pria-pria dan mendengar beberapa cerita ga enak tentang perselingkuhan, kdrt, dst. Atau  kenyamanan saya dengan menjadi Mommy’s little girl setiap pulang ke Bandung, bisa full nemenin ibu di rumah. Atau tentang motif ibadah, bahwa menikah itu ibadah. Tapi bukankah jalan ibadah itu ada banyak. Misalnya kita dapet suami yang malah membuat kita mundur ibadahnya, bukannya malah jadi ga baik? pertanyaan pertanyaan itu yang membuat saya berpikir, terus,,apa dong motif saya menikah?

Akhirnya dibahas sama Teh Sasa, bahwa kamu akan menemui banyaak hal dengan menikah, dan menemukan bahwa cinta Allah itu dimana-mana. Misal dapet suami shaleh, pinter, penyayang, setia, dan kayak fedi nuril (teteeeep), itu berarti cinta Allah dalam bentuk suami.. kalau diuji dengan suami yang tidak baik, nanti Allah akan menunjukan cintanya dalam bentuk yang lain, yang ga akan kamu bisa bayangin kalau ga menikah. Ok-ok, berat ini bahasannya kalau udah cinta Allah. Saya pun belum kebayang seperti apa. Hehe..

Aaah, cerita tentang hal yang saya belum ngerti,, ga kebayang.  Tapi boleh kan, kalau saya berdoa untuk seorang pasangan yang penyayang, lembut hatinya, dan setia.. Dan untuk saudara-saudara lelaki saya, agar dapat menjadi sosok yang penyayang terhadap keluarganya. Dan untuk putra-putra saya nanti.. (wiiiiiiih,,jauh bener,,) agar saya dapat mengajarkan mereka menjadi pria-pria sejati yang memuliakan keluarganya dan orang sekitarnya.. #uhuk..